SENI BUDAYA
BAB 8
BERKARYA TEATER
Disusun Oleh:
Setiadi Ramdani
Aprianti Lestari
Muhamad Iqbal I.P
Denis S.R
PEMERINTAH KOTA CIMAHI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN WIRASWASTA CIMAHI
2014
A.PENGERTIAN
TEATER
Teater berasal dari kata Yunani, “theatron” (bahasa
Inggris, Seeing Place) yang artinya tempat atau gedung pertunjukan.
Dalam perkembangannya, dalam pengertian lebih luas kata teater diartikan
sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dengan demikian,
dalam rumusan sederhana teater adalah pertunjukan, misalnya ketoprak, ludruk,
wayang, wayang wong, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan
lain sebagainya. Teater dapat dikatakan sebagai manifestasi dari aktivitas
naluriah, seperti misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah dan ibu, bermain
perang-perangan, dan lain sebagainya.
Selain itu, Definisi teater merupakan
manifestasi pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan
masalah ritual. Misalnya, upacara adat maupun upacara kenegaraan, keduanya
memiliki unsur-unsur teatrikal dan bermakna filosofis. Berdasarkan paparan di
atas, kemungkinan perluasan definisi teater itu bisa terjadi. Tetapi batasan
tentang teater dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut: “tidak ada
teater tanpa aktor, baik berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap di
layar maupun pertunjukan langsung yang dihadiri penonton, serta laku di
dalamnya merupakan realitas fiktif”, (Harymawan, 1993).
Dengan demikian Arti Teater adalah pertunjukan lakon
yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton.
B.JENIS TEATER
Di Indonesia jenis teater dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu teater tradisional dan teater non-tradisional.
Keduanya hidup berdampingan bahkan saling mempengaruhi dan merupakan sumber
penciptaan yang satu terhadap yang lain.
1.
Teater Tradisional
Merupakan suatu bentuk teater yang
bersumber, berakar dan telah dirasakan sebagai milik sendiri oleh masyarakat
lingkungannya. Teater Tradisional memiliki ciri-ciri yang spesifik kedaerahan
dan menggambarkan kebudayaan lingkungannya.
Ciri-ciri utama Teater Tradisional:
a. Menggunakan
bahasa daerah.
b. Dilakukan
secara improvisasi.
c. Ada
unsur nyanyian dan tarian.
d. Diiringi
tetabuhan.
e. Banyolan
selalu mewarnai.
f. Adanya
keakraban antara pemain dan penonton.
g. Suasana
santai
2.
Teater Nontradisional
Merupakan jenis teater yang tumbuh dan
berkembang di tengah-tengah masyarakat kota besar dan sangat dipengaruhi oleh
teori-teori barat. Bentuk-bentuk pertunjukan teater nontradisional, antara
lain: Baca Puisi, Deklamasi, Monolog, Sinetron, dst..
Dalam perkembangannya Teater sebagai
salah satu bentuuk karya seni pertunjukan ditinjau dari media yang
digunakannya, Sumarjo (2000), mengatakan dapat dibedakan ke dalam; teater
boneka dan teater manusia.
Teater Boneka adalah bentuk pertunjukan
teater dengan media ekspresi seninya menggunakan alat boneka atau disebut
muffet. Contohnya, wayang golek, wayang
kulit, dst. Teater denagn media manusia, yakni dapat dibedakan menjadi
teater orang dan teater tutur.
C.ASPEK-ASPEK TEATER
Teater sebagai seni merupakan salah satu
jenis seni pertunjukan dengan medium utamanya manusia dibangun oleh beberapa
unsur pembentuknya, antara lain: Naskah, Pelaku Seni dan Pentas
1. Naskah
atau lakon
Naskah atau Lakon adalah sumber ide untuk membentuk
sebuah karakter bagi seorang aktor. Bekerja sama dengan Sutradara, membaca dan
mengkaji naskah yang baik dan kuat, sekalipun naskah tersebut ditulis pada masa
lalu, tapi memiliki refleksi kehidupan masa kini atau kontekstual, kapanpun dan
di manapun mementaskannya, naskah tersebut dapat dikatakan naskah yang kuat.
2. Pelaku Seni
Pelaku
dalam teater adalah orang-orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan
artistic dalam penciptaan karya Teater. Para pelaku didalam teater terdiri atas
sutradara, pemeran, peusik, penata pekerja pentas dan pekerja panggung.
3. Pentas
Pentas dapat diartikan sebagai tempat, pertunjukan
atau pagelaran seni. Membahas tentang pentas, tidak akan lepas dari orang yang
menata pentas dan orang-orang yang terlibat dalam perwujudan pentas teater.
Penata pentas teater adalah perancang atau disainer
artistic teater yang memiliki keahlian di bidang seni visual (panggung, rias
busana, dann property) dan seni audio.
Tugas dan tanggung jawab para perancang pentas
adalah membantu sutradara dalam penuangan gagasan seni.
D.SIMBOL
TEATER
Pada
dasarnya semua karya seni, termasuk karya teater diekspresikan menggunakan
bahasa symbol. Pengertian symbol di dalam seni, termasuk seni teater dapat
dipahami sebagai benda, bentuk, unsur seni yang mengandung nilai atau makna
yang terkandung di dalamnya. Nilai dilam teater bersifat terindra melalui
pendengaran, dan penglihatan kita.
KESIMPULAN
Teater merupakan karya
senipertunjukan sebagai hasil daya cipta, dan karsa yang diekspresikn melalui
bahasa symbol dengan media utama adalah manusia dengan totalitas tubuhnya
Nilai dalam seni
termasuk teater dapat dirinci dengan pemaknaanya. Symbol dan makna seni yang terkandung didalamnya bersifat khas dan
unik, berlaku dalam lingkungan masyarakat tertentu dengan fungsi dan tujuan
tertentu pula.
Kreativtas sebagai
kegiatan mencipta merupakan hal penting
untuk dilakukan dalam memberikan pengalaman seni melalui berkasrya teater.