Kamis, 20 November 2014

TEATER

SENI BUDAYA
BAB 8
BERKARYA TEATER




Disusun Oleh:
*  Setiadi Ramdani
*  Aprianti Lestari
*  Muhamad Iqbal I.P
*  Denis S.R






PEMERINTAH KOTA CIMAHI
DINAS  PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN WIRASWASTA CIMAHI
2014





A.PENGERTIAN TEATER
Teater berasal dari kata Yunani, “theatron”  (bahasa Inggris, Seeing Place)  yang artinya tempat atau gedung  pertunjukan. Dalam perkembangannya, dalam pengertian lebih luas kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dengan demikian, dalam rumusan sederhana teater adalah pertunjukan, misalnya ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya. Teater dapat dikatakan sebagai manifestasi dari aktivitas naluriah, seperti misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah dan ibu, bermain perang-perangan, dan lain sebagainya.  

Selain itu, Definisi teater merupakan manifestasi pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual. Misalnya, upacara adat maupun upacara kenegaraan, keduanya memiliki unsur-unsur teatrikal dan bermakna filosofis. Berdasarkan paparan di atas, kemungkinan perluasan definisi teater itu bisa terjadi. Tetapi batasan tentang teater dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut: “tidak ada teater tanpa aktor, baik berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap di layar maupun pertunjukan langsung yang dihadiri penonton, serta laku di dalamnya merupakan realitas fiktif”, (Harymawan, 1993). 

Dengan demikian Arti Teater adalah pertunjukan lakon yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton.

B.JENIS TEATER
Di Indonesia jenis teater dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu teater tradisional dan teater non-tradisional. Keduanya hidup berdampingan bahkan saling mempengaruhi dan merupakan sumber penciptaan yang satu terhadap yang lain.
1.        Teater Tradisional
Merupakan suatu bentuk teater yang bersumber, berakar dan telah dirasakan sebagai milik sendiri oleh masyarakat lingkungannya. Teater Tradisional memiliki ciri-ciri yang spesifik kedaerahan dan menggambarkan kebudayaan lingkungannya.

Ciri-ciri utama Teater Tradisional:
a.  Menggunakan bahasa daerah.
b.  Dilakukan secara improvisasi.
c.      Ada unsur nyanyian dan tarian.
d.  Diiringi tetabuhan.
e.   Banyolan selalu mewarnai.
f.    Adanya keakraban antara pemain dan penonton.
g.  Suasana santai

2.        Teater Nontradisional
Merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat kota besar dan sangat dipengaruhi oleh teori-teori barat. Bentuk-bentuk pertunjukan teater nontradisional, antara lain: Baca Puisi, Deklamasi, Monolog, Sinetron, dst..

Dalam perkembangannya Teater sebagai salah satu bentuuk karya seni pertunjukan ditinjau dari media yang digunakannya, Sumarjo (2000), mengatakan dapat dibedakan ke dalam; teater boneka dan teater manusia.

Teater Boneka adalah bentuk pertunjukan teater dengan media ekspresi seninya menggunakan alat boneka atau disebut muffet. Contohnya, wayang golek, wayang kulit, dst. Teater denagn media manusia, yakni dapat dibedakan menjadi teater orang dan teater tutur.

C.ASPEK-ASPEK TEATER
Teater sebagai seni merupakan salah satu jenis seni pertunjukan dengan medium utamanya manusia dibangun oleh beberapa unsur pembentuknya, antara lain: Naskah, Pelaku Seni dan Pentas
1.     Naskah atau lakon
Naskah atau Lakon adalah sumber ide untuk membentuk sebuah karakter bagi seorang aktor. Bekerja sama dengan Sutradara, membaca dan mengkaji naskah yang baik dan kuat, sekalipun naskah tersebut ditulis pada masa lalu, tapi memiliki refleksi kehidupan masa kini atau kontekstual, kapanpun dan di manapun mementaskannya, naskah tersebut dapat dikatakan naskah yang kuat.



2.     Pelaku Seni
Pelaku dalam teater adalah orang-orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan artistic dalam penciptaan karya Teater. Para pelaku didalam teater terdiri atas sutradara, pemeran, peusik, penata pekerja pentas dan pekerja panggung.
3.     Pentas
Pentas dapat diartikan sebagai tempat, pertunjukan atau pagelaran seni. Membahas tentang pentas, tidak akan lepas dari orang yang menata pentas dan orang-orang yang terlibat dalam perwujudan pentas teater.
Penata pentas teater adalah perancang atau disainer artistic teater yang memiliki keahlian di bidang seni visual (panggung, rias busana, dann property) dan seni audio.
Tugas dan tanggung jawab para perancang pentas adalah membantu sutradara dalam penuangan gagasan seni.

D.SIMBOL TEATER
Pada dasarnya semua karya seni, termasuk karya teater diekspresikan menggunakan bahasa symbol. Pengertian symbol di dalam seni, termasuk seni teater dapat dipahami sebagai benda, bentuk, unsur seni yang mengandung nilai atau makna yang terkandung di dalamnya. Nilai dilam teater bersifat terindra melalui pendengaran, dan penglihatan kita.

KESIMPULAN
Teater merupakan karya senipertunjukan sebagai hasil daya cipta, dan karsa yang diekspresikn melalui bahasa symbol dengan media utama adalah manusia dengan totalitas tubuhnya

Nilai dalam seni termasuk teater dapat dirinci dengan pemaknaanya. Symbol dan makna seni  yang terkandung didalamnya bersifat khas dan unik, berlaku dalam lingkungan masyarakat tertentu dengan fungsi dan tujuan tertentu pula.

Kreativtas sebagai kegiatan mencipta merupakan hal  penting untuk dilakukan dalam memberikan pengalaman seni melalui berkasrya teater.